Sabtu, 03 Maret 2012

WaKtu

Waktu terus melangkah perlahan ...namun..pasti...
melangkah dalam ketegaran jiwa,
berlari dalam keterpanaan wajah sayu,
berhenti saat kutermenung diri,
Waktu telah membuatku terhenyak seketika,
saat kau panggil namaku dalam rintik hujan,
saat kau bisik namaku dalam temaramnya sang rembulan,
membuat diriku terhenti dari sapaan lembut sang waktu...
Waktu terus berpijar dalam relung hatiku yang tersi...sih,
yang menyepi dalam heningnya sang malam,
membuat daku tersapu oleh rasa kesenyapan,
yang menantiku dalam kabut ungu yang terhempaskan...

Adalah waktu pula yang membuatku tersenyum sendiri,
saat kau lamunkan diriku dalam bisik lembut mimpimu,
yang tercenung dalam kesenyapan waktu yang berlalu,
mengakhiri sang malam yang tertidur pulas di peraduannya....
Sang waktu terus tersenyum ceria pada diriku yang terbangun dari mimpiku,
yang indah dan mempesona di pantai nan tak bertepi,
mencari keleluasaan diri yang tersemaikan,
dalam diri yang makin percaya diri menatap sang malam,
yang meraih asaku dalam penantian yang berkepanjangan....

Sengatan sang malam terasa hangat menyentuh kalbuku,
menghangatkan dadaku yang mengukir namamu dalam dinding relungku,
yang terbingkai dari rasa asa ku yang tergapaikan,
oleh rasa hatiku yang tulus kepadamu .....yang kusayang...untuk menantiMu disini kembali....

1 komentar:

  1. puisinya menarik, maaf boleh tahu ngga alamat emailnya?...

    BalasHapus